Toto Gelap, atau yang lebih dikenal sebagai togel, memiliki sejarah panjang di Indonesia yang bermula sejak masa kolonial Belanda. Pada awalnya, permainan ini tidak disebut “togel,” melainkan “lotre toto,” yang diperkenalkan sebagai bentuk hiburan dan juga sarana mengumpulkan dana. Pusat perjudian lotre toto saat itu banyak dibangun di kawasan ramai seperti Batavia (sekarang Jakarta), yang merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan. Permainan ini cukup populer di kalangan masyarakat lokal maupun kolonial, dan belum dianggap ilegal pada masa itu.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Presiden Soekarno mengambil langkah tegas terhadap praktik perjudian. Ia menganggap lotre toto meresahkan dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa yang sedang dibangun. Melalui Keputusan Presiden No. 114 Tahun 1965, semua bentuk perjudian lotre dinyatakan ilegal karena dianggap merusak moral bangsa, terutama dalam konteks pembentukan Manifesto Politik (Manipol). Namun, larangan ini tidak sepenuhnya menghentikan praktik tersebut. Masyarakat yang sudah terlanjur menyukai permainan ini mulai melakukannya secara sembunyi-sembunyi, sehingga muncullah istilah “toto gelap” atau “togel,” yang mencerminkan aktivitas terselubung tersebut.

Pada era modern, khususnya sejak masa Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, togel sempat dilegalkan kembali dalam bentuk yang diatur pemerintah, seperti Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada 1980-an. SDSB dimaksudkan untuk mengumpulkan dana pembangunan, mengikuti contoh negara seperti Singapura dan Inggris. Namun, program ini gagal karena adanya korupsi yang membuat dana terkumpul tidak sampai ke tujuan yang diharapkan. Protes dari berbagai kalangan, termasuk organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), akhirnya membuat SDSB dihentikan, dan togel kembali menjadi aktivitas ilegal.

Meski berstatus ilegal, togel tetap bertahan hingga kini, terutama melalui bandar-bandar yang mengacu pada pasaran internasional seperti Singapura atau Hongkong. Popularitasnya didorong oleh janji keuntungan besar dengan modal kecil—misalnya, dengan Rp1.000, pemain bisa memenangkan hingga Rp2.000.000 jika berhasil menebak empat angka (4D) dengan tepat. Perkembangan teknologi juga membawa togel ke ranah online, membuatnya semakin sulit diberantas meskipun hukum di Indonesia masih melarangnya, dengan ancaman hukuman bagi pelaku yang tertangkap.