Engklek Permainan Tradisional Jadul yang Kembali Dikenal – warisan budaya yang relevan untuk masa kini dan masa depan.
Permainan tradisional selalu memiliki nilai yang tak tergantikan dalam perjalanan budaya bangsa. Salah satu permainan yang paling dikenal di berbagai daerah Indonesia adalah wayang889 Engklek. Meski dianggap permainan sederhana, Engklek menyimpan filosofi, nilai edukatif, dan manfaat sosial yang mendalam. Di tengah derasnya arus teknologi dan gim digital, Engklek mulai kembali menarik perhatian para pendidik dan pemerhati budaya karena potensinya dalam membentuk karakter serta kesehatan anak.
Asal Usul dan Makna Filosofis Permainan Engklek
Engklek dikenal di berbagai daerah dengan sebutan yang berbeda, seperti Tepok Gunung di Jawa Tengah atau Jlong-jling di Jawa Timur. Secara umum, permainan ini dimainkan di atas bidang tanah yang digambar kotak-kotak menggunakan kapur atau arang, kemudian dimainkan dengan cara melompat menggunakan satu kaki sambil melempar batu pipih kecil atau pecahan genting ke kotak tertentu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta pada tahun 2022, Engklek memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Diperkirakan permainan ini berasal dari masa kolonial ketika anak-anak Indonesia meniru permainan lompat-lompatan dari Eropa, lalu menyesuaikannya dengan unsur budaya lokal. Pola kotak Engklek yang menyerupai tangga menuju langit juga sering diartikan sebagai simbol perjalanan spiritual manusia menuju keseimbangan hidup.
Nilai Edukatif yang Tersembunyi dalam Permainan Engklek
Engklek bukan sekadar permainan yang mengandalkan ketangkasan tubuh. Setiap gerakan melompat dan menjaga keseimbangan melatih koordinasi motorik, konsentrasi, serta kesabaran. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, Engklek terbukti memiliki nilai pedagogis yang tinggi.
Penelitian Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2023 menyebutkan bahwa permainan tradisional seperti Engklek membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak hingga 30 persen lebih cepat dibandingkan aktivitas duduk pasif seperti bermain gawai. Selain itu, unsur bergiliran dan saling menunggu giliran mengajarkan anak nilai sosial dan empati. Anak belajar memahami bahwa kemenangan bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga kesabaran dan kejujuran dalam mengikuti aturan.
Engklek dan Manfaatnya bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Dari sisi kesehatan, Engklek memiliki manfaat yang cukup signifikan. Aktivitas melompat secara berulang dapat memperkuat otot kaki dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, aktivitas fisik ringan seperti melompat dapat membantu menjaga berat badan ideal anak sekaligus memperbaiki postur tubuh.
Selain manfaat fisik, Engklek juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Dalam sebuah studi kecil yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada pada 2022, anak-anak yang rutin bermain permainan tradisional menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang terlalu sering bermain gim daring. Hal ini terjadi karena permainan seperti Engklek melibatkan interaksi sosial langsung yang menumbuhkan rasa bahagia dan keterikatan sosial.
Pelestarian Budaya Lewat Sekolah dan Komunitas
Kesadaran akan pentingnya pelestarian permainan tradisional kini mulai tumbuh di banyak daerah. Beberapa sekolah dasar di Indonesia sudah memasukkan permainan Engklek sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler. Di Yogyakarta, misalnya, program “Dolanan Sekolah” yang digagas Dinas Kebudayaan setempat berhasil menghidupkan kembali lebih dari dua puluh jenis permainan tradisional, termasuk Engklek.
Selain sekolah, komunitas pecinta permainan tradisional juga memainkan peran penting. Komunitas Dolanan Nusantara yang aktif sejak 2021 terus menggelar festival permainan rakyat di berbagai kota untuk memperkenalkan Engklek dan permainan sejenis kepada generasi muda. Menurut pendiri komunitas tersebut, permainan tradisional bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga sarana memperkuat karakter dan identitas bangsa di tengah budaya global yang serba instan.
Engklek di Era Digital dan Potensi Inovasinya
Meskipun Engklek identik dengan permainan di tanah lapang, inovasi teknologi kini membuat permainan ini bisa diadaptasi ke dalam bentuk digital. Beberapa pengembang gim lokal mulai membuat versi aplikasi Engklek interaktif yang dapat dimainkan di ponsel pintar.
Namun, para ahli kebudayaan menegaskan bahwa digitalisasi sebaiknya tidak menghilangkan nilai interaksi sosial yang menjadi inti permainan tradisional. Sebagai contoh, seorang peneliti budaya dari Universitas Airlangga menyarankan agar aplikasi tersebut dirancang bukan hanya sebagai hiburan digital, tetapi juga sebagai media pembelajaran tentang sejarah dan filosofi permainan. Dengan begitu, Engklek dapat berkembang menjadi alat edukasi lintas generasi tanpa kehilangan jati diri aslinya.
Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong Melalui Engklek
Salah satu aspek menarik dari permainan Engklek adalah semangat kebersamaan yang selalu menyertainya. Permainan ini biasanya dimainkan di halaman rumah, di gang sempit, atau di lapangan desa. Semua anak, tanpa memandang latar belakang, bisa ikut serta. Dalam konteks sosial, ini menjadi sarana efektif membangun gotong royong dan solidaritas.
Di era modern ketika interaksi sosial semakin terbatas oleh layar digital, Engklek dapat menjadi sarana sederhana untuk mempererat hubungan antar anak dan komunitas. Permainan ini melatih kerja sama, komunikasi, serta rasa saling mendukung antar pemain. Nilai-nilai seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat modern agar tidak kehilangan akar sosialnya.
Engklek bukan hanya permainan masa lalu yang layak dikenang, tetapi juga warisan budaya yang relevan untuk masa kini dan masa depan. Dengan nilai edukatif, kesehatan, dan sosial yang kuat, Engklek dapat menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas.
Melestarikan Engklek bukan sekadar melestarikan permainan, tetapi juga menjaga cara hidup yang menekankan keseimbangan, kejujuran, dan kebersamaan. Saat dunia terus bergerak menuju digitalisasi, permainan tradisional seperti Engklek menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam hal-hal sederhana yang dilakukan bersama.
